
Akhir akhir ini banyak sekali kasus yang melibatkan remaja antara lain pelecehan seksual, kekerasa, tauran antar sekolah, narkoba geng motor, pornografi,aborsi dan sebagainya.Namun kali ini kita akan membahas mengenai kasus pornografi khususnya bahayanya vidieo porno bagi remaja. Baru baru ini marak kasus di sosialmedia tentang “petugas temukan vidieo porno di handphone siswa”, “Polisi selidiki vidieo porno anak”. Ini bukti bahwa vidieo porno bagi remaja itu adalah hal biasa padahal dampak negative vidieo porno bagi remaja adalah dapat merusak kesehatan otak.
Remaja adalah waktu dimana manusia berumur belasan
tahun. Pada masa remaja manusia tidak disebut sudah dewasa tetapi tidak pula
disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak
menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 11
tahun sampai 12 tahun.
Menurut psikologi remaja adalah suatu priode
transisi dari masa awal anak anka hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada
usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun.
Masa remaja juga adalah masa dimana organ organ
repoduksi sudah mulai bekerja dan nafsu seksual sudah tumbuh. Hal inilah yang
menyebabkan anak remaja memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang berbau
seksual. Sayangnya, sejauh ini banyak pihak
yang belum peduli untuk memberi informasi yang sehat tentang seks kepada
remaja.
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi
banyak sekali beredar vidieo-vidieo porno, situs-situs porno dan gambar-gambar
porno di kalangan remaja saat ini. Vidieo porno dan gambar-gambar porno sangat
berbahaya bagi remaja mengingat dampak vidieo porno terhadap karakter atau
mental remaja sangat membahayakan apalagi dapat merusak kesehatan otak remaja.
Salah
satunya adalah hasil peneltian di Provinsi Jawa Barat, di mana dari 2.880
remaja yang disurvey BKKBN usia 15-24 tahun, sedikitnya 40 persen mengaku
pernah berhubungan seks sebelum nikah.Tak hanya sampai di situ. Survey juga
mencatat sedikitnya remaja usia 15-19 tahun hampir 60 persen diantaranya pernah
melihat film porno dan 18,4 persen remaja putri mengaku pernah membaca buku
porno. Data terakhir ini diperoleh dari peneltian oleh sejumlah mahasiswa di
Universitas Airlangga terhadap 300 responden.
Ini kondisi yang sangat memprihatinkan bagi generasi
penerus bangsa gemar menonton vidieo porno maka akan berpengaruh terhadap
pembentukan sikap dan karakter.Vidieo porno salah satu penyebab hilangya
nilai-nilai moral dan budaya anak bangsa. Apa yang terjadi jika masalah ini
tidak diselesaikan secara menyeluruh. Maka , soulusi yang ditawarkan pada
tulisan ini adalah :
1.Peranan
Orang Tua
Sebagai orang tua yang sangat menyayangi anaknya dan tidak ingin melihat anaknya terjerumus ke hal hal negative maka seharusnya orang tua membatasi anak dalam menggunakan internet dan smartphone. Contohnya : Taruhlah computer yang dapat mengakses internet di ruang keluarga agar orang tua dapat mengawasi anak, kemudian jangan berikan anak memiliki handphone yang dapat mengakses internet, karna mengingat banyak sekali situs situs porno yang beredar yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak terhadap segala sesuatu yang berbentuk pornografi.
Sebagai orang tua yang sangat menyayangi anaknya dan tidak ingin melihat anaknya terjerumus ke hal hal negative maka seharusnya orang tua membatasi anak dalam menggunakan internet dan smartphone. Contohnya : Taruhlah computer yang dapat mengakses internet di ruang keluarga agar orang tua dapat mengawasi anak, kemudian jangan berikan anak memiliki handphone yang dapat mengakses internet, karna mengingat banyak sekali situs situs porno yang beredar yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak terhadap segala sesuatu yang berbentuk pornografi.
2.Lingkungan
Sekolah
Sebaiknya di setiap sekolah SD,SMP maupun SMA memiliki aturan yang tidak mengizinkan siswa membawa handphone, bagi sekolah yang memiliki jaringan wifi, sebaiknya membatasi siswa untuk mengakses internet pada saat jam pelajaran atau memberikan izin pada jam istirahat saja, kemudian memberikan penyuluhan terhadap anak SMP dan SMA tentang bahayanya pornografi dan seks bebas terhadap kesehatan otak,pembentukan sikap dan karakter bagi anak.
Sebaiknya di setiap sekolah SD,SMP maupun SMA memiliki aturan yang tidak mengizinkan siswa membawa handphone, bagi sekolah yang memiliki jaringan wifi, sebaiknya membatasi siswa untuk mengakses internet pada saat jam pelajaran atau memberikan izin pada jam istirahat saja, kemudian memberikan penyuluhan terhadap anak SMP dan SMA tentang bahayanya pornografi dan seks bebas terhadap kesehatan otak,pembentukan sikap dan karakter bagi anak.
3.Pemerintah
(KPA,ASA,dll)
Agar bangsa Indonesia ini memiliki generasi muda yang cerdas, sehat dan berbudi pekerti luhur, maka wajib bagi pemerintah memblock semua situs situs yang berbau pornografi dan melacak pergerakan penjualan kaset kaset porno di Indonesia.
Agar bangsa Indonesia ini memiliki generasi muda yang cerdas, sehat dan berbudi pekerti luhur, maka wajib bagi pemerintah memblock semua situs situs yang berbau pornografi dan melacak pergerakan penjualan kaset kaset porno di Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa vidieo porno atau pornografi
itu sangat membahayakan bagi anak-anak dan remaja mengingat dapat merusak
kesehatan otak,degrasi moral,membentuk sikap dan karakter.
maka wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia saling bekerjasama untuk menumbuhkan jiwa peduli dan mencintai diri sendiri, keluarga dan teman teman. Agar Indonesia memiliki generasi muda yang cerdas, sehat dan berbudi pekerti luhur J
maka wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia saling bekerjasama untuk menumbuhkan jiwa peduli dan mencintai diri sendiri, keluarga dan teman teman. Agar Indonesia memiliki generasi muda yang cerdas, sehat dan berbudi pekerti luhur J
Sumber :
B.Hurlock, Elizabeth.Edisi kelima.Psikologi
Perkembangan.Jakarta.Erlangga
Yusuf,Syamsu.2007.Psikologi Perkembangan Anak &
Remaja.Bandung.Remaja rosda karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar